Minggu, 30/5/2010 | 17:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pesta juara Arema Indonesia sempurna. "Singo Edan" sukses membantai tuan rumah Persija Jakarta 5-1 pada laga terakhir Indonesia Super League (ISL) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/5/2010). Arema resmi dinobatkan sebagai juara ISL musim 2009/2010 dengan perolehan 73 poin.
Atmosfer luar biasa tercipta di Senayan. Puluhan ribu Jakmania dan Aremania datang berdampingan dengan rasa persahabatan yang tinggi. Tak ada perselisihan sedikit pun. Gairah kedua pendukung sangat fantastis. Gelora Bung Karno yang berkapasitas 88.000 tempat duduk penuh dengan lautan biru-oranye. Sektor satu sampai 12 dikuasai Jakmania, sedangkan sektor 13 hingga 24 dipenuhi Aremania.
Kedua suporter fanatik itu juga secara bergiliran menyanyikan yel-yel klub mereka. Pertandingan dimulai dengan tempo cepat. Arema melalui gelandang-gelandangnya beberapa kali mencoba melepas umpan terobosan berbahaya ke kotak penalti. Baru delapan menit laga berjalan, Esteban langsung membobol gawang "Macan Kemayoran". Melalui sebuah tendangan bebas nan cantik, Esteban mengirim bola ke pojok kanan gawang M Yasir dan gol, 1-0 untuk Arema.
Persija mencoba bangkit. "Macan Kemayoran" terus memegang kendali bola. Namun, solidnya lini belakang Arema yang dikomandoi Pierre Njanka membuat Bambang Pamungkas dan kawan-kawan kesulitan mendekati gawang Iswan Karim. Pada menit ke-30, Arema nyaris menggandakan keunggulannya. Roman melepas umpan manis ke Noh. Alam Syah di kotak penalti. Sayang, eksekusi pemain bernomor punggung 12 itu masih dapat diantispasi M Yasir.
Persija mendapat musibah pada menit ke-40. Abanda Herman diusir wasit karena memprotes keputusan penalti yang diberikan kepada Arema. Pierre yang maju sebagai eksekutor sukses melaksanakan tugasnya dan gol, 2-0 untuk Arema. Skor ini bertahan hingga jeda.
Pada paruh kedua, Bambang Pamungkas membangkitkan gairah Jakmania setelah membobol gawang Arema pada menit ke-60. Kapten Persija itu dengan cerdik melambungkan bola melewati kiper Iswan Karim. Gol ini menjadi momentum kebangkitan Persija.
"Macan Kemayoran" langsung bermain agresif dengan menyerang pertahanan tim tamu secara frontal. Sayangnya, strategi ini malah menjadi bumerang. Sedang asyik-asiknya menyerang, gawang "Macan Kemayoran" kembali bobol oleh Roman. Memanfaatkan umpan M Ridhuan, Roman sukses menyontek bola ke gawang Persija, 3-1 untuk Arema.
Noh Alam Syah dan Roman kembali memperbesar keunggulan Arema menjadi 5-1 pada menit ke-71 dan ke-75.
Susunan pemain
Persija Jakarta: M Yasir, Leo, Abanda, Pepe, Baihaki, Fahrudin, Serge, Firman, Agus (Leonard 45), Musafri, Bambang Pamungkas
Arema Indonesia: Iswan, Zulkifli, Pierre, Purwoko (Irfan), Benni, Esteban, Akhmad, M Ridhuan, Roman, Fahrudin (Dendi 50), Noh Alam Syah
C3-10Atmosfer luar biasa tercipta di Senayan. Puluhan ribu Jakmania dan Aremania datang berdampingan dengan rasa persahabatan yang tinggi. Tak ada perselisihan sedikit pun. Gairah kedua pendukung sangat fantastis. Gelora Bung Karno yang berkapasitas 88.000 tempat duduk penuh dengan lautan biru-oranye. Sektor satu sampai 12 dikuasai Jakmania, sedangkan sektor 13 hingga 24 dipenuhi Aremania.
Kedua suporter fanatik itu juga secara bergiliran menyanyikan yel-yel klub mereka. Pertandingan dimulai dengan tempo cepat. Arema melalui gelandang-gelandangnya beberapa kali mencoba melepas umpan terobosan berbahaya ke kotak penalti. Baru delapan menit laga berjalan, Esteban langsung membobol gawang "Macan Kemayoran". Melalui sebuah tendangan bebas nan cantik, Esteban mengirim bola ke pojok kanan gawang M Yasir dan gol, 1-0 untuk Arema.
Persija mencoba bangkit. "Macan Kemayoran" terus memegang kendali bola. Namun, solidnya lini belakang Arema yang dikomandoi Pierre Njanka membuat Bambang Pamungkas dan kawan-kawan kesulitan mendekati gawang Iswan Karim. Pada menit ke-30, Arema nyaris menggandakan keunggulannya. Roman melepas umpan manis ke Noh. Alam Syah di kotak penalti. Sayang, eksekusi pemain bernomor punggung 12 itu masih dapat diantispasi M Yasir.
Persija mendapat musibah pada menit ke-40. Abanda Herman diusir wasit karena memprotes keputusan penalti yang diberikan kepada Arema. Pierre yang maju sebagai eksekutor sukses melaksanakan tugasnya dan gol, 2-0 untuk Arema. Skor ini bertahan hingga jeda.
Pada paruh kedua, Bambang Pamungkas membangkitkan gairah Jakmania setelah membobol gawang Arema pada menit ke-60. Kapten Persija itu dengan cerdik melambungkan bola melewati kiper Iswan Karim. Gol ini menjadi momentum kebangkitan Persija.
"Macan Kemayoran" langsung bermain agresif dengan menyerang pertahanan tim tamu secara frontal. Sayangnya, strategi ini malah menjadi bumerang. Sedang asyik-asiknya menyerang, gawang "Macan Kemayoran" kembali bobol oleh Roman. Memanfaatkan umpan M Ridhuan, Roman sukses menyontek bola ke gawang Persija, 3-1 untuk Arema.
Noh Alam Syah dan Roman kembali memperbesar keunggulan Arema menjadi 5-1 pada menit ke-71 dan ke-75.
Susunan pemain
Persija Jakarta: M Yasir, Leo, Abanda, Pepe, Baihaki, Fahrudin, Serge, Firman, Agus (Leonard 45), Musafri, Bambang Pamungkas
Arema Indonesia: Iswan, Zulkifli, Pierre, Purwoko (Irfan), Benni, Esteban, Akhmad, M Ridhuan, Roman, Fahrudin (Dendi 50), Noh Alam Syah
Editor: mbonk
Blog Archive