PGRI Tidak Boleh Rakus

Categories:

Rabu, 28 Juli 2010 21:39
MALANG - Angin segar yang dihembuskan pemerintah melalui program sertifikasi guru dan dosen membuat perguruan tinggi (PT) PGRI naik daun. Kalau sebelumnya PT PGRI sempat kembang kempis kekurangan mahasiswa, beberapa tahun terakhir ini bahkan sampai menolak pendaftar. Meski demikian PT PGRI diimbau tidak rakus menerima mahasiswa baru (Maba).
“Tetap harus diperhatikan rasio dosen dan mahasiswa, walau pun peminatnya membludak tapi tetap harus proporsional,” ungkap Ketua PGRI, Ichwan Sumadi kepada Malang Post di sela acara pelantikan Rektor baru Universitas Kanjuruhan (Unikan) Malang Rabu (28/7) kemarin.
Kemungkinan overload ini menurutnya mungkin saja terjadi. Karena peminat di tiap PT PGRI yang membludak ini. Misalnya saja ia mencontohkan di PT PGRI di Kediri pendaftarnya sudah mencapai 3200, di Trenggalek mencapai 1000 pendaftar. Padahal tahun-tahun sebelumnya jumlah pendaftar hanya ratusan saja. Sebagai control agar tidak sampai overload, PT PGRI dihimbau mematuhi kewajiban melaporkan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (epsbed) nya. Sangsi internal tentu otomatis akan diberikan Dikti jika diketahui ada overload di sebuah perguruan tinggi. Untuk preventif nya, PT PGRI secara rutin menggelar sarasehan sebagai forum pertemuan antara PT PGRI di Jawa Timur. Dalam pertemuan ini diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan di perhimpunan ini. Saat ini untuk Jatim ada 24 PT PGRI dari 42 yang ada ada di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut ia juga memuji perkembangan Unikan Malang. Menurutnya universitas yang dulu bernama IKIP ini juga mempelopori PT PGRI yang lain sebagai PT yang sudah terdaftar di Departemen Hukum dan HAM.
Sementara itu rektor periode lama Unikan, Amir Sutedjo berharap dalam kepemimpinan rektor baru yaitu Hadi Sriwijana pertumbuhan Unikan semakin bagus. Saat ini posisi Unikan di Kota Malang berada di urutan ke dua untuk kategori perguruan tinggi swasta (PTS). Bahkan pendaftar maba tahun ini sudah mencapai lebih dari 2500 pendaftar.
Rektor baru Unikan, Hadi Sriwijana dalam sambutannya mengakui perkembangan Unikan membuat beban berat baginya dalam menjalankan amanah sebagai rektor. Namun ia optimis dengan kerjasama semua pihak maka kesuksesan bisa diraih Unikan di tahun mendatang.
”Walau rektor baru bukan berarti ganti kebijakan, program yang lama yang saya anggap pantas dilanjutkan akan tetap saya lanjutkan,” paparnya.
Hadi Sriwijana yang juga dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini sebenarnya bukan sosok baru untuk Unikan. Karena Hadi termasuk salah satu pendiri kampus tersebut.
Ketua yayasan Unikan, Soenarto Djojodihardjo berharap di tangan pemimpin baru ini Unikan bisa semakin sukses. Dan yang terpenting tugas rektor lama bisa tetap dilanjutkan sehingga ada kesinambungan. (oci/eno)
 

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "PGRI Tidak Boleh Rakus"

Post a Comment