![]() |
Seorang warga menghapus mural bergambar bendera ISIS di tembok makam yang berada di kawasan Tipes, Solo. TEMPO/Ahmad Rafiq |
TEMPO.CO, Lumajang - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lumajang Samsul Huda mengatakan diundang menghadiri pertemuan (halaqah) di Pondok Pesantren Al-Hikam, pimpinan Kiai Hasyim Muzadi, di Malang, Jawa Timur, pada Ahad, 10 Agustus 2014. Pertemuan itu bakal dihadiri perwakilan PCNU di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur dan sekitarnya.
"Ini kebetulan Ahad diundang halaqah di Malang, di Pondok Pesantren Al-Hikam, yang salah satu narasumbernya adalah KH Hasyim Muzadi," kata Samsul Huda, Jumat, 8 Agustus 2014.
Dalam pertemuan tersebut, peserta pertemuan akan mendiskusikan bersama-sama kasus penyebaran paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hasil diskusi akan dipakai sebagai dasar NU dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat ihwal ISIS. "Ada juga dalam bentuk surat edaran ataupun tausiah ke internal warga nahdliyin. Dan tentunya rekomendasi kepada pemerintah," ujarnya.
Pertemuan itu, menurut Samsul, difasilitasi oleh PCNU Kabupaten Malang. "(PCNU di) Tapal Kuda berusaha untuk mengamankan keluarga besar NU di daerah masing-masing," katanya.
Samsul mengatakan paham ISIS ini juga sangat bertentangan dengan konsep membangun ukhuwah islamiah. Gerakan garis keras itu, kata dia, bertentangan dengan konsep NU.
Bagi kalangan nahdliyin sendiri, kata Samsul, merebaknya isu ISIS tidak perlu ditanggapi dengan langkah-langkah serius. "Warga nahdliyin sudah punya garis-garis dan memiliki paham yang sudah cukup kuat dan sulit untuk digoyang ajaran atau doktrin ISIS," katanya.
Yang menjadi persoalan, kata dia, adalah kemungkinan ada umat-umat lain di luar NU yang terbujuk. Bisa saja mereka akan tergoda, tergiur, bahkan terpengaruh terhadap provokasi dan promosi yang dibawa oleh doktrin ISIS.
Samsul juga tidak memungkiri kemungkinan paham ini tersebar hingga Lumajang. Namun sampai saat ini belum ada tanda warga Lumajang terpengaruh ISIS atau bahkan masuk ke kelompok ISIS langsung. "Di Malang sudah ada pembaiatan. Mudah-mudahan Lumajang belum ada yang dibaiat," katanya.
Untuk menangkal paham ini, bersama jajaran struktural, mulai pengurus kecamatan sampai ranting, pihaknya akan menjelaskan bagaimana ISIS yang sebenarnya. "Kami tetap pada koridor bagaimana mengedepankan pemahaman Islam ahlussunnah wal jamaah yang moderat, dan NU sangat menolak ajaran yang keras, apalagi kemudian doktrinnya membawa pada misi yang bertentangan dengan NKRI dan Pancasila," katanya.
Samsul yakin warga NU tidak akan terpengaruh isu yang dibawa kelompok radikal. "Kalau di luar NU, saya tidak tahu, bisa saja terjadi karena salah satunya adalah yang dibawa itu persoalan khilafah," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
No Response to "NU Tapal Kuda Bahas ISIS di Al-Hikam Malang"
Post a Comment