![]() |
Skuat Arema tahun 1993 (sumber: aremania) |
Malang - Tak terasa sudah 27 tahun klub asal Jawa Timur, Arena Cronus meramaikan kancah sepakbola di Tanah Air. Selama itu sudah beragam gelar juara telah mereka rebut, seperti juara Liga Indonesia pada 1993 dan juara Liga Indonesia Super pada 2010. Mereka juga telah dua kali juara Piala Indonesia, 2005 dan 2006.
Arema, yang pada masa kelahirannya bernama Arema Football Club atau Persatuan Sepak Bola Arema ini terbentuk pada 11 Agustus 1987. Kehadirannya memperkuat kebanggaan publik kota apel ini, karena sebelumnya telah ada Persema Malang.
“Usia kami tahun ini sudah 27 tahun. Setelah kami juara pada 2010, prestasi tertinggi kami menjadi runner up. Kini, saatnya bagi kami merebut gelar juara,” kata General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
Kiprah klub kebanggaan masyarakat Malang ini diawali oleh Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal, mantan Gubernur Irian Jaya yang juga mantan pengurus PSSI periode 1980-an.
Ia merupakan figur yang mempunyai andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78. Ovan Tobing, humas Persema saat itu, mendukung ide Acub tersebut. Ovan adalah orang yang mengundang Acub ke Stadion Gajayana ketika Persema melawan Perseden Denpasar. Saat itu, penonton membeludak. Maka, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama, mencetuskan keinginan mendirikan klub Galatama.
Beberapa hari kemudian, putra Acub, Lucky, mendatangi Ovan di rumahnya untuk membicarakan pendirian klub tersebut. Lucky saat itu masih suka tinju dan otomotif. Ovan saat itu hanya punya pemain, tetapi tidak punya dana untuk membentuk klub Galatama.
SIWO PWI juga besar atas terbentuknya Arema. Awalnya, Lucky bertemu dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86. Dirk yang akrab dengan wartawan olahraga di Malang, mengadakan seminar sehari untuk melihat “sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?”
Rekomendasi yang didapat dari seminar tersebut, adalah Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang profesional. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema'86.
Nama Arema sendiri diambil dari legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema menakjubkan. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara dan Cayaraja.
Nama Arema'86 diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987. Simbol Singo (Singa) pada Arema ditetapkan karena berkaitandengan bulan di mana Arema lahir, yaitu Agustus. Sesuai horoscop, Agustus adalah Leo atau Singa.
Untuk tampil di Galatama, Arema gencar mencari pemain. Usaha mereka tidak sia-sia, nama-nama yang tenar saat itu didapatkan mereka, seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya). Jabatan pelatih dipegang Sinyo Aliando.
Sayangnya, masalah kembali mendera mereka. Pemain sudah ada, tetapi mess pemain belum didapat. Beruntung, Lapangan Udara Bandar Udara Abdul Rachman Saleh menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Lapangan Pagas Abdul Rachman Saleh juga dijadikan tempat berlatih. Jadi, TNI-AU juga berperan besar pada Arema.
Penulis: iman rahman cahyadi/CAH
Sumber:PR
No Response to "Arema Cronus 27 Tahun Mengarungi Kompetisi Sepakbola Indonesia (1)"
Post a Comment