Negara-Negara Asia Belajar Pengelolaan Air ke Indonesia

Categories: ,

MALANG--MICOM: Sebanyak 75 orang perwakilan dari negara-negara di Asia menggelar pertemuan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (20/6). Mereka belajar tentang pengelolaan sumber daya air (SDA) terpadu dari Indonesia.

Pertemuan diikuti para pejabat pengambil keputusan di bidang sumber daya air di negara masing-masing yang tergabung dalam Network of Asian River Basin Organization (Narbo). Mereka berkumpul untuk membagi pengalaman dan pengetahuan perluasan kebijakan dalam pengelolaan SDA terpadu pada satuan wilayah sungai.

Sejumlah negara yang hadir dalam kegiatan itu, di antaranya Nepal, Bangladesh, India, Thailand, Filiphina, Malaysia, Kamboja, Laos, dan Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada wartawan mengatakan pertemuan ini juga untuk mencari organisasi yang paling efisien dan efektif dalam mengelola daerah aliran sungai (DAS).

Dalam hal ini Indonesia dinilai oleh negara-negara Asia menjadi contoh terbaik karena sudah memiliki organisasi yang tertata rapi sekaligus didukung dengan regulasi. Sebab, dalam mengelola DAS sebelumnya diterapkan sistem proyek, kemudian dikembangkan secara profesional melalui balai dan perusahaan umum (perum).

"Sekarang berkembang menjadi balai dan Perum. Memang seharusnya mengarah ke perum," tegasnya.

Ia mencontohkan di DAS Brantas yang dikelola Perum Jasa Tirta I sudah menerapkan pengelolaan dengan baik. DAS Brantas seluas 12.000 kilometer (km) persegi mencakup sebagian besar wilayah Jatim. Sungai utama sepanjang 320 km dan memiliki 39 anak sungai dengan total panjang 1.400 km. Sedangkan, potensi sumber air mencapai 11,80 milyar meter kubik per tahun.

Air di DAS Brantas ditampung dalam lima bendungan atau waduk tahunan dan tiga waduk harian dengan total tampungan sekitar 636,60 juta meter kubik. Air itu untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 345 ribu haktare, dan menghasilkan listrik 1.160 GWh. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan air di Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) sebesar 300 juta meter kubik, serta memenuhi air untuk industri sebesar 1,87 juta meter kubik

Untuk itu, lanjut dia, perum memiliki progres lumayan positif. "Ke depan agar DAS di Indonesia dikelola dengan baik," ujarnya.

Indonesia dipandang lebih maju dalam pengelolaan sumber daya air karena didukung dengan undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Hal itu sangat menggembirakan karena sebagian negara di Asia belum memiliki undang-undang seperti di Indonesia.

Untuk itu, pertemuan para pemegang kebijakan di negera-negara Asia ini diharapkan bisa saling berbagi pengalaman dalam hal menciptakan kepemimpinan organisasi dan pribadi yang efektif dalam melaksanakan pengelolaan DAS di negara masing-masing.

Pertemuan ini diselenggarakan 20-24 Juni 2011 termasuk menggelar International seminar on corporate river basin organization in Asia di Taman Wisata Selorejo, Kabupaten Malang, yang dikelola Perum Jasa Tirta I. (BN/OL-11)


Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Negara-Negara Asia Belajar Pengelolaan Air ke Indonesia"

Post a Comment