Dosen Unibraw Temukan Kompor Berbahan Bakar Cangkang Sawit

Categories: , , ,

MALANG--MICOM: Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Muhammad Nurhuda menemukan kompor terbaru berbahan bakar cangkang kelapa sawit. "Kompor berteknologi ramah lingkungan ini dinamakan biomass UB 03-1," tegas Nurhuda, Senin (13/6).

Pria kelahiran Mojokerto, 10 September 1964, memang merupakan spesialis kompor ramah lingkungan. Sebelumnya ia sudah menemukan sejumlah kompor seperti kompor tenaga matahari dan alat pemasaknya, serta kompor biomass multifungsi.

Keunggulan kompor cangkang sawit ini adalah mampu menghasilkan nyala api biru tanpa disertai asap dan jelaga. Itu sebabnya dikatakan ramah lingkungan selain juga lebih murah, hemat, dan efisien, dibandingkan minyak tanah dan gas elpiji.

Ia menjelaskan penelitian dilakukan sejak 2008 bekerjasama dengan RAMP Indonesia melalui yayasan Inotek. Dilatarbelakangi oleh potensi cangkang yang merupakan tempurung kelapa sawit di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.

Limbah sawit itu justru diekspor ke luar negeri dengan harga sangat murah. Bahkan di Kalimantan dan Sumatra hanya dibuang begitu saja dan banyak dijumpai untuk menguruk jalan yang berlubang. "Harga cangkang kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatra hanya Rp250 per kilogram. Sedangkan di Jawa hanya Rp1.000 per kilogram," katanya.

Ia menegaskan produksi kelapa sawit di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai 100 juta ton. Dari jumlah tersebut menghasilkan CPO sebesar 24 persen. Sedangkan cangkang sawit sebagai limbah sebanyak 5 persen atau sekitar 5 juta ton per tahun.

Sehingga cangkang sawit itu bila dikalkulasi dalam mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk memasak rata-rata per hari 1 kg per keluarga menggunakan kompor biomass UB 03-1, maka mampu mencukupi kebutuhan 13 juta keluarga.

Ia mengungkapkan penggunaan elpiji 12 kg per bulan membutuhkan biaya Rp50.400. Sedangkan menggunakan minyak tanah per bulan butuh Rp120 ribu dengan asumsi kebutuhan mintak per bulan 15 liter. Sedangkan menggunakan biomass padat cangkang untuk Kalimantan dan Sumatra per bulan hanya Rp10.800 dengan asumsi penggunaan 36 kg. Untuk di Jawa harga cangkang Rp1.000 maka hanya butuh Rp36 ribu per bulan.

Secara teknis, kata dia, kompor dilengkapi dengan teknologi untuk membesarkan volume api. Sehingga besar dan kecilnya api bisa diatur sesuai keinginan pengguna. Nyala api juga dapat dimatikan sama sekali meski bahan bakar masih banyak. (BN/OL-04)

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Dosen Unibraw Temukan Kompor Berbahan Bakar Cangkang Sawit"

Post a Comment