Berita Malang Raya

MALANG, KOMPAS.com - Program tahunan Pemerintah kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, yang diberi nama Festival Malang Kembali (FMK), pada 19-22 Mei 2011 siap digelar.  Festival ini menggunakan dana APBD 2011, Kota Malang senilai Rp 650 juta.

Pertunjukan wayang kulit saat malam Festival Malang Kembali tahun 2010.

Menurut Ketua Panitia, Dwi Cahyono, dalam festival akan dihadirkan suasana masa antara tahun 900-1947 dengan penonjolan pada era kerajaan yang ada di Malang, seperti Kerajaan Kanjuruhan dan Singosari.  "Untuk tahun ini, panitia akan menghadirkan benteng pada tahun 1767. Itu yang banyak memakan biaya. Karena membuat benteng tersebut biayanya ratusan juta," katanya.
Festival yang populer disebut Malang Tempo Doeloe yang tahun ini mengambil tema "Discovering Heritage" akan digelar di sepanjang Jalan Ijen, Kota Malang. "Kalau merujuk pada pengunjung yang tahun lalu, pengunjung setiap malam mencapai 35 ribu," katanya.
"Yang layak jual adalah benteng tersebut. Dan semua pengunjung diwajibkan berbusana ala tempo doeloe. Bagi yang tidak berbusana tersebut panitia tidak memperkenankan masuk," katanya.
Kewajiban agar pengunjung menggunakan busana tempo doeloe itu, untuk mengantisipasi kesan bahwa FMK tak lebih dari pasar malam. "Banyak kritik dari masyarakat Malang Kembali itu sudah terkikis nilainya. Karena banyak pengunjung yang tidak menggunakan busana ala rakyat dulu," katanya.
Tujuan dari festival tahunan itu, menurut Dwi, untuk mengenang masa lalu yang terjadi di Kota Malang. Baik masa kerajaan dan situasi tempo doeloe lainnya yang menjadi kekayaan budaya di Kota Malang.
Biasanya, lanjut Dwi, yang akan datang untuk menyaksikan suasana Malang Kembali itu, bukan hanya warga Malang, tapi juga ada dari luar negeri. "Seperti dari Australia, Belanda, Jerman dan negara lainnya yang ingin menyaksikan suasana Malang Tempo Doeloe," katanya.