
MI/Angga Yuniar/ip
Kepala Bulog Kantor Subdivre Malang Awaluddin Iqbal kepada Media Indonesia, Rabu (25/5) mengatakan pengadaan beras tersebut sangat minim karena seharusnya target pengadaan pada Mei diharapkan tercapai 40 ribu ton. Dengan demikian untuk mencapai target pengadaan hingga akhir tahun 2011 sebanyak 77 ribu ton dinilai sangat berat.
"Sejauh ini pengadaan (Januari-Mei) sudah mencapai 11 ribu ton lebih. Bila dilihat dari persentase sekarang sangat berat (untuk mencapai target pengadaan hingga akhir tahun sebanyak 77 ribu ton)," tegasnya.
Ia menjelaskan minimnya penyerapan beras oleh 43 mitra kerja Bulog terkendala masalah harga di pasar yang melampaui harga pembelian pemerintah (HPP). Mitra kerja kesulitan meskipun HPP beras sudah naik dari Rp5.060 per kilogram menjadi Rp5.400 per kg.
Pantauan Media Indonesia disejumlah pedagang di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, menyebutkan harga beras Bengawan Rp6.720 per kg, beras Mentari Rp6.300 per kg, dan IR64 Rp5.620 per kg.
Pantauan harga gabah di Desa Cempokomulyo, Kepanjen, menyebutkan selama beberapa bulan terakhir harganya stabil yakni untuk gabah kering panen (GKP) Rp2.900 per kg dan gabah kering giling (GKG) Rp3.500 per kg. Sedangkan harga GKP sesuai HPP Rp2.685 per kg dan GKG Rp3.300 per kg.
"Faktor harga di awal pengadaan stabil tetapi kecenderungan tinggi. Sehingga beras di tingkat petani lebih banyak terserap pasar," katanya.
Ia menegaskan kendati kesulitan dalam pengadaan beras, tetapi pihaknya masih bisa tenang karena stok tercukupi sebanyak 15 ribu ton. Sedangkan realisasi raskin sebanyak 5 ribu ton per bulan.
"Bagi kami tetap berusaha melakukan pengadaan agar terus berjalan, dan berharap panen padi pada musim kemarau satu ini melimpah," ujarnya.
Tapi tetap saja faktor harga di pasaran sangat menentukan. Sebab petani lebih memilih menjual beras ke pasar yang lebih menguntungkan ketimbang melepasnya ke mitra kerja Bulog.
Hal itu terbukti berdasarkan data di Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Malang menyebutkan produksi gabah hasil panen selama Januari-April mencapai 210.623 ton. Sehingga ketersediaan beras mencapai 132.219 ton, maka terjadi surplus 58.031 ton. Kendati hasil panen melimpah, tetapi harga gabah dan beras sejauh ini menguntungkan petani.
Selama beberapa tahun terakhir ini penyerapan setara beras di Bulog Malang untuk 2010 sebanyak 41.307 ton, sebanyak 70.107 ton (2009), 50.807 ton (2008), 39.672 ton (2007), 32.821 ton (2006) dan 29.223 ton (2005). (BN/OL-2)
No Response to "Pengadaan Beras di Bulog Malang Minim"
Post a Comment