|
||||
Liburan Kali Ini Miliaran Rupiah Berputar di Jatim
SURABAYA-
Meski libur panjang sekolah baru dilaksanakan akhir Juni nanti, namun
dua pekan terakhir pelaku bisnis wisata sudah mereguk keuntungan besar.
Berbagai study tour yang dilakukan oleh hampir semua sekolah (mulai
TK, SD,SMP hingga SMA,Red.) membuat miliaran rupiah berputar di Jatim.
Omzet
sekitar Rp 150 juta/hari dikeruk oleh lokasi-lokasi wisata di Jatim.
Di Malang Raya misalnya Jatim Park, Taman Safari Prigen, Museum Satwa
dan Batu Night Spectacular (BNS) dibanjiri pengunjung. Sementara di
luar itu Wisata Bahari Lamongan (WBL), Lamongan; Pasir Putih, Situbondo
dan Sarangan, Magetan juga menjadi jujugan wisata siswa.
Sementara,
agen perjalan wisata juga mengalami kenaikan permintaan paket maupun
penjualan tiket pesawat. Meski tak mau menyebutkan nominalnya,
Association of Indonesia Tour and Travel Agent (Asita) Jatim mengatakan
ada pertumbuhan 40% dibanding musim liburan tahun lalu.
“
Liburan sekolah memang belum secara resmi digelar, tetapi d alam 2
pekan terakhir seiring dengan keluarnya ujian nasional mulai dari SD-SMA
membuat tingkat kunjungan sudah meningkat 2 kali lipat,” ujar Manager
Markerting Jatim Park, Titik A Riyanto, Senin (23/5).
Bahkan
dari segi omzet, saat weekday (Senin-Jumat) naik 100%. Ketika weekend
(Sabtu-Minggu) peningkatan jumlah pengunjung lebih tinggi lagi. Di Jawa
Timur Park, setiap Senin – Kamis jumlah kunjungannya hanya sekitar
1.000 orang per hari. Kali ini, meningkat hingga 3.000 orang per hari.
Dengan demikian, omzetnya pun meningkat dari yang biasanya sebesar Rp
40 juta per hari, menjadi hingga Rp 120 juta (asumsi tiket masuk
sebesar Rp 40 ribu/orang,Red.)
“Dalam dua
pekan terakhir, peningkatan kunjungan cukup lumayan. Banyak wisatawan
yang lebih memilih saat weekday, perhitungan mereka karena harga tiket
lebih murah dibanding saat weekend,” jelasnya.
Sementara
saat weekend biasanya pengunjung Jatim Park sekitar 2 ribu – 3 ribu
pengunjung per hari. Dalam 2 pekan terakhir, saat akhir pekan sebanyak 4
ribu pengunjung mendatangi Jatim Park. Maka omzetnya pun naik dari
yang biasanya sekitar Rp 100 juta – Rp 150 juta menjadi Rp 200 juta per
hari (asumsi harga tiket Rp 50.000/orang,Red.)
Jatim
Park sendiri rencananya mulai menaikkan harga tiket menjadi Rp 50 ribu
setiap hari terhitung sejak 6 Juni – 9 Juli atau saat momen liburan
sekolah dimulai. “Ada beberapa momen liburan yang selalu menjadi masa
panen kami, seperti liburan sekolah, lebaran dan tahun baru,” papar
Titik.
Hal serupa juga dialami Batu Night
Spectaculer (BNS) dan Museum Satwa. Di BNS, saat weekday biasanya hanya
sekitar 1.000 pengunjung saja. Kali ini jumlah kunjungannya naik
sekitar 2 ribu orang per hari. Dengan tiket sebesar Rp 7.500, omzet BNS
dari sebelumnya Rp 7,5 juta per hari naik menjadi Rp 15 juta per
hari.“Itu hanya tiket masuk saja, karena untuk setiap permainan yang
ada juga ada tarifnya sendiri,” tutur Deni Wirabayu, Manajer Marketing
BNS.
Sementara saat weekend, omzet pun
otomatis meningkat. Dengan tiket yang dipatok sebesar Rp 12.500/orang,
pendapatan BNS bisa mencapai Rp 37,5 juta dari 3 ribu pengunjung yang
datang meningkat dibanding biasanya yang hanya sebanyak 2 ribu
pengunjung dengan pendapatan sekitar Rp 25 juta per harinya.
Hal
senada dikatakan Nia Hapsari, Manajer Marketing Museum Satwa.
Biasanya, saat weekday jumlah pengunjung sekitar 1.000 orang saja, kali
ini meningkat menjadi 1.500 orang. Sementara saat weekend dari
biasanya hanya sekitar 3 ribu orang menjadi 5 ribu orang.
Maka
omzetnya pun meningkat saat weekday dari biasanya sebesar Rp 40 juta
per hari menjadi Rp 60 juta. Asumnya, harga tiket saat weekday sebesar
Rp 40 ribu. Untuk weekend yang harga tiketnya sebesar Rp 50 ribu,
omzetnya mencapai Rp 250 juta, naik dari yang biasanya sebesar Rp 150
juta.“Untuk kenaikan pengunjung saat ini memang belum signifikan. Saat
liburan sekolah nanti kami berharap jumlah kunjungannya lebih tinggi
lagi,” tandas Nia.
Musim liburan kali ini
juga terjadi peningkatan penjualan tiket pesawat baik domestik maupun
luar negeri hingga 40% dibandingkan musim liburan tahun sebelumnya.
“Peningkatannya cukup besar jika dibandingkan musim liburan tahun lalu,
yakni sekitar 40%. Hal ini karenakan baik siswa maupun orang tua atau
sekolah yang sedang melakukan study tour sudah merencanakan liburan
mereka secara matang, sehingga jadwal keberangkatan, paket yang diambil
beberapa hari sudah siap,” kata Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Agen
Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) Jatim, Benny Sidharta, Senin
(23/5).
Dikatakan Benny, tidak seperti
tahun-tahun sebelumnya, manajemen liburan mereka tidak baik, misalnya
seminggu sebelum keberangkatan baru pesan tiket, pesat hotel. Karena
dilakukan terburu-buru, sering terjadi liburan mereka batal. Tapi kali
ini tidak, rata-rata para pelancong ini sudah siap sebulan sebelumnya.
“Tujuan
para pelancong ini tetap sama dari dulu, yakni Bali, kemudian disusul
Jakarta. sementara untuk tujuan liburan di Jatim, saat ini lebih banyak
ke tempat wisata bermain seperti WBL Lamongan, Batu yang rata-rata
hanya meningap semalam saja. Sementara untuk tujuan liburan ke luar
negeri tetap dari dulu tujuannya Singapura dan Malaysia,” ujar Benny
yang juga Ketua Bidang Luar Negeri ASITA Jatim ini.
Namun
Benny tidak bisa menyebutkan berapa besar potensi perputaran uang
hanya untuk dari sisi penjualan tiket dan paket liburan yang
dipromosikan agen trevel. ”Kalau berapa jumlah pasti rupiah yang
berputar saya tidak bisa bilang, tapi yang jelas sangatlah besar
jumlahnya, karena peningkatannya cukup signifikan di atas 40%,” ujarnya
lagi.
Benny pun menuturkan, terkait lonjakan
pembelian tiket hingga 40% tersebut, sampai saat ini maspakai
penerbangan tidak ada yang menaikan harga tiket pesawatnya. “Tetapi
karena airlines juga cari untung, kalau beli tiketnya jauh-jauh hari
maka harga tiketnya murah, tetapi kalau pembeliannya mendadak maka
harga tiketnya lebih mahal, itu sistem yang berlaku saat ini. apalagi
harga tiket semakin mahal lagi jika kursi sudah penuh, dan tentunya
airlines akan menaikan kelas kursi penumpang dari yang awalnya ekonomi
karena penuh jadi yang tersedia hanya yang kelas di atasnya seperti
bisnis dan lainnya,” tandasnya.
Jepang Drop
Untuk
paket outbond (wisata ke luar negeri,Red.), ASITA Jatim memperkirakan
paket outbound wisata ke Jepang, yang menjadi andalan kalangan biro
perjalanan wisata di Jatim, akan drop hingga 50% pada musim puncak
liburan sekolah Juni-Juli nanti. Ini akibat bencana gempa 9 SR dan
tsunami setinggi 10 meter Maret lalu.
Pemilik
Perusahaan Tour dan Travel Haryono, Haryono Gondosoewito mengatakan
kegiatan wisata yang terkait dengan Jepang bagi warga Jatim, mayoritas
adalah paket outbound, yakni paket kunjungan ke Negeri Sakura tersebut,
sementara itu paket inbound (kunjungan wisata warga Jepang ke
Indonesia) minim.” Pada musim liburan Juni-Juli, bila biasanya ada 8-10
rombongan wisata asal Jatim, diprediksikan hanya akan terealisasi
separo,” katanya.
Data Badan Pusat Statistik
Jatim yang dirilis awal Februari 2011 menunjukkan wisatawan maupun
pebisnis asal Jepang yang masuk via Bandara Internasional Juanda pada
2010, berada di urutan ke-5 yakni 5.764 orang setelah Malaysia (34.161
orang), Singapura (13.904 orang), China (9.574 orang), dan Taiwan
(6.598 orang). zar,m15
No Response to "Bisnis Wisata Untung Besar"
Post a Comment