Educational Entrepreneurship di IKIP BU Malang

Categories:

Sabtu, 15 Januari 2011 13:23
MALANG- IKIP Budi Utomo (BU) Malang menghadirkan iklim baru di kampusnya. Yaitu iklim kewirausahaan. Dimana mahasiswanya mendapatkan bekal materi terkait pola pikir seorang wirausaha. Langkah IKIP BU ini merupakan sebuah upaya meredefinisi pendidikan agar bisa lebih memperluas atmosfer pendidikan itu sendiri. Sehingga pendidikan pun bisa memberikan wadah untuk setiap upaya wirausaha.
“Keinginan IKIP BU adalah membuka pola pikir mahasiswa agar tidak terjebak dengan bidang-bidang pekerjaan yang formal saja, atau hanya mengandalkan bidang ilmu yang dimilikinya,” ungkap Rektor IKIP BU, Drs Nurcholis Sunuyeko M.Si kepada Malang Post disela acara sertifikasi kewirausahaan mahasiswa yang dilaksanakan di Hotel Trio kemarin.
Alumnus IKIP Negeri Malang ini menegaskan jika pendidikan hanya membatasi pada ruang ekspresi bidang pendidikan saja, maka yang bisa dilakukan hanyalah melahirkan bidang jasa saja. Padahal menurutnya pendidikan itu bermakna sangat luas. Pendidikan juga menyangkut bagaimana pendidikan bisa menjadi kegiatan yang bernuansa kewirausahaan atau educational entrepreneurship. Sebab pendidikan bisa bersentuhan dengan apa saja baik ilmu atau seni, baik serius atau hiburan. Karena pada hakikatnya kebutuhan manusia kompleks dan hampir menyeluruh.
Karena itulah kampus memprogramkan sebuah pelatihan yang bertujuan agar mahasiswa IKIP BU tidak terjebak pada pendidikan yang hanya formalitas saja. Tapi bagaimana bisa mengembangkan pada aspek bidang usaha yang lebih menjamin masa depannya. Kalau selama ini kompetensi mahasiswa sudah lengkap, maka dengan program ini menjadi lebih diperluas.
“Harapannya lulusan IKIP BU saat terjun di masyarakat menjadi orang yang menciptakan lapangan dan bukan pengguna lapangan kerja,” jelasnya.
Pembentukan kelompok wirausaha baru ini harapannya tertanam di pikiran alumni melalui even-even pelatihan wirausaha yang digelar di kampus. Kegiatan ini semata bukan kegiatan wajib saja, tapi menjadi kebutuhan bagi mahasiswa. Karena itu dalam setiap pelatihan dihadirkan pembicara yang berbeda-beda dengan harapan wawasan mahasiswa menjadi lebih terbuka. Terutama untuk menciptakan peluang wirausaha yang akan mereka kembangkan.
Educational Entrepreneurship ini sudah dilaksanakan di IKIP BU sejak 2009 lalu. Menurutnya kegiatan ini menjadi kebutuhan bagi mahasiswa sehingga memiliki pola pikir yang lebih terbuka. Apalagi kewirausahaan itu bisa bersentuhan dengan bidang apapun. Harapannya mahasiswa pada saat lulus kuliah bukan hanya menjadi pegawai, guru, atau PNS saja akan tetapi mereka sanggup menciptakan lapangan pekerjaan. Dan tidak menutup kemungkinan menjadi pemilik dari suatu usaha. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan mahasiswa memahami konsep kewirausahaan dan inovasi, menumbuhkan sikap kewirausahaan dan merumuskan ide serta peluang usaha.
”Sedikitnya 500 mahasiswa mengikuti kegiatan yang sudah kali ketiga ini,” tegas dia.  Disinggung soal pendanaan dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), menurutnya sudah ada beberapa mahasiswa mereka yang mendapatkan dana hibah ini. Sementara di kampus juga ada wadah yang bisa menjadi praktik mahasiswa diantaranya bidang garmen, seluler, travel, dan IT.
Agenda seminar kewirausahaan Sabtu (15/1) kemarin menghadirkan wirausaha muda yang meraih berbagai penghargaan yaitu Saptuari Sugiarto. Pemilik kedai digital ini berbagi tips sukses yang dilakukannya hingga usaha yang digelutinya ini terus berkembang. Banyak ilmu yang bisa didapatkan mahasiswa dalam kegiatan itu. (oci/mar/adv)
 

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Educational Entrepreneurship di IKIP BU Malang"

Post a Comment