‘’Saya Dedikasikan untuk Aremania’’

Categories:

APA kunci sukses tim Arema dibawah besutan pelatih asal Belanda  Robert Alberts menjadi juara Indonesia Super League 2009-2010?  Berikut petikan wawancara  khusus wartawan Malang Post,Moh. Buari  dengan mantan Direktur Teknik Timnas Korsel ini.

Awalnya tak ada yang menduga, Arema bisa raih gelar juara musim ini. Sebenarnya apa yang menjadi kunci sukses tim Arema?
Saya belajar banyak tentang sepakbola Indonesia, dan terus belajar sepakbola Indonesia. Setiap hari selalu ada pengalaman baru, dan saya senang karena saya masuk dalam bagian dari pengalaman ini dalam hidup saya, bagaimana sepakbola Indonesia, budayanya, dan bagaimana sepakbolanya,
Kunci sukses Arema adalah, tentu kita tidak bisa mentransformasi sepakbola dari luarnegeri seperti dari Ajax Amsterdam ke Arema, karena berbeda budaya dan beda lingkungan, tapi bagian sukses saya adalah pengalaman saya di Asia dengan background sepakbola Eropa, itu yang dikombinasiakan, dengan memahami kultur sepakbola Asia, dan saya terus belajar tentang sepakbola Indonesia.
Saat start bersama Arema, kunci sukses pertama adalah dengan tim pelatih yang bagus, itu adalah basik untuk suksesnya tim Arema, karena sukses Arema tidak lepas dari tim dibelakang tim, yaitu terkait asisten pelatih Arema dan pelatih kipper. Kita bekerja dalam atau tim, dan pemain tahu itu.
Jadi mereka bisa bekerja nyaman dengan semua pelatih, dan offcial tim Arema, ini adalah pekerjaan yang penting, yang memastikan semua keperluan tim Arema beres, seperti ball boy, perlengkapan dan tim dokter. Kita beruntung memiliki tim dokter yang fantastik, dia bekerja luar biasa, tanpa ada yang tahu. Ini adalah basik untuk membangun tim yang sukses.
Selanjutnya adalah kualitas pemain. Pertama saya datang ke Arema, pemain kita adalah pemain dari tim divisi I dan banyak yang menilai Arema akan gagal, jadi tak ada pilihan, kita harus mengkombinasikannya dengan kualitas pemain asing yang bagusBeruntung kita dapat pemain dengan personality yang bagus Seperti Alam Shah, meski banyak yang mengatakan buruk tentangnya, dia adalah pemain dengan personality yang bagus, Ridhuan punya tanggaung jawab, Roman juga bagus, begitu pun pemain yang lain.  
Kita punya kombinasi pemain lokal dan asing yang bagus, kita juga memiliki pemain muda yang mau belajar. Hanya soal waktu yang tempat untuk menurunkan mereka, itu yang penting. Kita terus memberiakn bimbingan dan pelajaran pada pemain muda ini, sehingga mereka bisa mengerjakan tugasnya dengan baik.

Gelar juara ini adalah untuk pertama kalinya bagi semua pemain Arema. Bagaimana menurut Anda?
Ya, tentu untuk pemain ini adalah sesuatu yang unik, karena mereka masih pemain yang muda, tapi mereka memang kerja keras untuk itu dan mereka layak sebagai juara. Pesan saya untuk tim Arema adalah bahwa kita tidak hanya keluar sebagai juara, ketika kita memastikan diri sebagai juara dari hasil imbang lawan PSPS.
Semua ini adalah awal untuk masa depan yang baru tim Arema, karena dengan pemain muda ini, Arema akan terus tumbuh, jadi kita harus beri penghargaan tak hanya untuk menjadi juara, karena setelah itu Arema akan memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan pemain masa depan ini Arema akan menjadi tim yang hebat di sepakbola Indonesia dengan berbagai tropy juara lainnya.

Arema banyak memiliki pemain muda, dan juga beberapa pemain senior, bagaimana untuk mengkombinasikan pemain ini dengan baik?
Saya banyak belajar saat saya sebagai Direktur Teknik di Timnas Korea Selatan di Piala Dunia. Saya belajar banyak tentang budaya Korea, pemain senior tidak mau bicara pada yang junior, dan yang junior harus tunduk pada yang senior, termasuk harus menurut saat seniornya menyuruh juniornya.
Tapi itu berubah saat Guus Hidink datang sebagai pelatih.  Dia rubah mental dan budaya disana menjadi satu tim. Kita juga berusaha menjadi satu tim yang utuh, baik senior dan junior. Bagian dari sukses untuk bekerja sama dalam satu tim, adalah saling menghargai, dan saling membagi pengalaman bersama.
Seperti Piere Njanka yang tampil di Piala Dunia. Saya minta dia membagi pegalamannya pada pemain muda, sehingga pemain muda dapat pengalaman baru. Di Indonesia tidak banyak yang dilakukan tim lain seperti di Arema,  karena kebanyakan tim di Indonesia membedakan pemain muda dengan pemain inti.

Sukses Arema meraih gelar juara ini akan kamu dedikasikan untuk siapa?
Juara ini saya didedikasikan pertama untuk pemain, yang sepanjang musim ini bekerja dengan keras. Kamu tahu, juara yang kita raih ini adalah juara yang luar biasa (extraordinary champion), karena tim kita bekerja dengan kondisi yang cukup sulit, jadi tentu yang pertama saya dedikasikan pada pemain
Kedua, juara ini saya dedikasikan  untuk suporter yang fantastis, Aremannia. Tidak hanya yang ada di Malang, tapi juga di seluruh Indonesia, yang selalu datang dimananapun Arema bertanding. Seperti mereka yang datang di Pekanbaru, mereka memberi ekstra energi untuk tim Arema dan beri motivasi. Mereka layak sebagai suporter terbaik di Indonesia, karena mereka tak pernah melakukan teror pada tim lain. Aremania punya cara yang tanpa harus melakukan teror. Apresiasi Aremania sangat bagus, pantas untuk Aremania. Dan ketiga tentu untuk keluarga dan teman-teman saya. (*)

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "‘’Saya Dedikasikan untuk Aremania’’"

Post a Comment