Arema Juara Liga Super

Categories:

PEKANBARU - Surya- Bermain di bawah teror penonton dengan lemparan botol air mineral dan permainan keras PSPS Pekanbaru, Arema Malang memastikan juara Liga Super Indonesia (LSI).
Singo Edan (julukan Arema) memastikan juara setelah berhasil menahan imbang Askar Bertuah (julukan PSPS) 1-1 (0-1) di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Rabu (26/5).
Tambahan satu poin itu cukup untuk mengantar Arema juara karena pesaingnya Persipura Jayapura hingga akhir kompetisi maksimal hanya meraih poin 69. Itu pun apabila Mutiara Hitam mampu memenangi laga derbi melawan tim tamu Persiwa Wamena, Minggu (30/5).
Sedang Arema kini telah mengoleksi poin 70 dari 33 laga yang telah dilakoni. Sisa satu laga melawan Persija di Gelora Bung Karno, Minggu (30/5), apa pun hasilnya tak akan menggoyahkan Arema sebagai scudetto LSI musim ini.
Melawan PSPS Pekanbaru, pelatih Arema, Robert Alberts, benar-benar membuktikan tak menampilkan sepak bola negatif (menumpuk pemain di belakang-Red), melainkan menerapkan permainan menyerang. Bahkan, serangan-serangan bomber Arema yaitu Noh Alam Shah, Roman Chamelo, dan M Ridhuan, sering membahayakan gawang PSPS yang dikawal Dede Sulaiman.
Permainan tak pantang menyerah di setiap lini Singo Edan benar-benar merepotkan tim tuan rumah. Ini membuat PSPS menerapkan permainan keras menjurus ke kasar. Laga yang sering terjadi pelanggaran ini semakin memanas seiring ulah tak terpuji dari sejumlah penonton dengan melempari para pemain Arema dan Aremania yang berada di tribun timur stadion.
Sejak menit 15, Arema bertubi-tubi menggempur pertahanan lawan, namun selalu kandas di lini belakang lawan. Seperti menit 18, tendangan datar Esteban Guillen yang diteruskan Noh Alam Shah gagal berbuah gol karena melebar tipis di sisi kanan gawang lawan. Padahal, saat itu penjaga gawang PSPS, Dede Sulaiman, sudah mati langkah.
PSPS sebenarnya mempunyai peluang emas yang sangat bagus pada menit 32 saat Herman Dzumafo tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga, namun tendangannya meninggi di atas mistar gawang.
Gol Arema baru tercetak menit 40 setelah Along, sapaan Noh Alam Shah, mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang lawan. Along yang mendapat umpan dari pemain tengah langsung solo run dan tak mampu dikejar pemain lawan. Sontekan pelannya gagal diantisipasi penjaga gawang Dede Sulaiman.
Gol Along itu membuat sejumlah Aremania yang menyaksikan langsung laga itu berjingkrak, sedang pendukung tuan rumah tertegun. Bahkan, para pendukung berat PSPS kembali berulah melempari pemain Arema dan Aremania.
Ricuh
Memasuki babak kedua, Arema berusaha terus tampil agresif untuk mempertahankan kemenangannya. Namun, pada menit 47 Zulkifli Syukur melanggar Dzumafo di kotak penalti hingga wasit menunjuk titik putih. Peluang emas ini tak disia-siakan Dzumafo sebagai algojo. Dengan tenang Dzumafo sukses mengeksekusi penalti.
Kedudukan imbang itu membuat laga makin memanas dan sering terjadi pelanggaran di antara kedua tim. Puncaknya, menit 67 kericuhan antarpemain yang disusul dengan masuknya ofisial dan aparat keamanan tak terhindarkan. Kericuhan ini membuat laga sempat dihentikan sekitar tujuh menit sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Hingga laga berakhir kedudukan tetap 1-1 dan ini cukup untuk mengantarkan Arema sebagai scudetto LSI musim ini.
Keberhasilan Arema ini berkat polesan pelatih asal Belanda Robert Alberts yang mampu menyinergikan permainan pemain lokal dan asing. “Kami bisa memadukan pemain lokal dengan pemain asing selama permainan di liga ini,” kata Robert Alberts usai laga di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.
Menurut Robert, keberhasilan ini juga tak lepas dari kerja keras tim dan konsistensi permainan. Karena itu, sejak awal Robert sudah merasa optimistis timnya bakal juara.
Pelatih PSPS, Abdurahman Gurning, tak lupa mengucapkan selamat atas gelar yang diraih Arema musim ini. Gurning mengakui, para pemain yang diturunkan ini diperintahkan untuk bermain keras. Tetapi, permainan keras itu bukan berarti bermain kasar.
Gurning juga memuji penampilan timnya, meski tidak turun full team, tetapi anak asuhnya mampu mengimbangi Arema. Bahkan, dalam laga kemarin timnya terpaksa menurunkan dua pemain yang masih cedera yaitu Agus Cima dan Ade Candra Kirana. nekn

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Arema Juara Liga Super"

Post a Comment