"Ya ini kan namanya gunung api aktif," kata Kepala Badan Geologi Surono saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/3/2014).
Jadi, tambah Surono, wajar saja kalau ada aktivitas seperti kegempaan. Untuk keamanan status gunung yang terletak berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang ini ditingkatkan statusnya. Masyarakat sekitar juga tenang-tenang saja karena sosialisasi sudah dilakukan.
Surono juga menegaskan, peningkatan status waspada Slamet ini sama sekali tak terkait dengan gempa 5,4 SR yang terjadi di Malang, Jatim yang terjadi pada Minggu (9/3) lalu.
"Jauh amat tuh barang, ah itu mah bisa saja dikait-kaitkan," terang dia.
Aktivitas Gunung Slamet ini juga bukan aktivitas rutin periodik. Surono menepis kalau geliat Slamet ini siklus beberapa tahunan. "Kalau aktivitas rutin ngapain dipantau terus? Tunggu saja 5 tahunan," tegas dia.
Persis sejak Senin (10/3), status gunung ini naik dari level normal menjadi waspada. Pihak BNPB bahkan melansir gunung yang berada di Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang, ini sudah mengalami gempa 450 kali selama 3 hari.
Pihak pengelola wisata Gunung Slamet dari pos di Purbalingga juga sudah menutup aktivitas pendakian. Para pendaki yang hendak naik diminta mengurungkan niatnya, sedang yang sudah berada di puncak diminta segera turun.
No Response to "Geliat Gunung Slamet Tak Terkait Gempa di Malang"
Post a Comment