Malang - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Timur menggelar aksi di depan DPRD Kota Malang, Kamis (21/7/2011) pagi. Setelah menganggap pemerintah yang dinahkodai Presiden SBY gagal dalam memimpin bangsa Indonesia.
Aksi puluhan mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, petugas juga mengimbau kepada pendemo tidak merusak atribu serta lambang negara, agar kejadian sebelumnya tidak terulang kembali.
Aksi diawali dengan longmarch menuju gedung DPRD dengan membawa spanduk besar bertuliskan: "Hapus Mafia APBN" yang kemudian diteruskan orasi secara bergantian depan pagar gedung dewan.
Dalu Kirom Presiden Koodinator BEM Seluruh Indonesia Jawa Timur mengatakan, negara membutuhkan penyelesaian kongkrit atas segala permasalahan yang terjadi di negara ini, bukan hanya menanggapi berbagai kasus yang kini menyerang partai memenangkan SBY menjadi presiden kedua kalinya.
"Konferensi pers yang digelar SBY, bagi kami merupakan tindakan yang merepotkan rakyat. Tidak seharusnya rakyat dibebani urusan internal partai SBY," ujarnya saat berorasi.
Presiden Mahasiswa ITS ini menambahkan BEM Seluruh Indonesia Jawa Timur juga mendesak penegakan hukum untuk memproses seluruh pejabat negara yang terkait dengan kasus Nazaruddin. Selain itu BEM Seluruh Indonesia Jawa Timur mendesak agar Rancangan UU BPJS bisa segera disahkan oleh DPR.
"Jangan sampai undang-undang BPJS hanya untuk kepentingan tertentu," katanya.
Para mahasiswa ini berniat mengirimkan tuntutan mereka kepada DPR RI melalui DPRD Kota Malang. Namun, upaya mereka harus dihadang pagar betis petugas yang telah bersiaga sejak lama.
Meski begitu, satu langkah ke depan terus mereka teriakkan untuk menerobos barikade petugas. Hingga kini aksi masih berjalan dan mahasiswa masih bernegoisasi agar bisa menerobos gedung rakyat.
(fat/fat)
No Response to "BEM Jatim Anggap SBY Gagal Jalankan Pemerintahan"
Post a Comment